UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PMB DINCE SYAFRINA RUMBAI PEKANBARU
Abstract
Abstrak
Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi dan dapat berdampak buruk pada ibu maupun janin. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12 yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Pendampingan ibu hamil sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia, dengan memberikan edukasi terkait pentingnya asupan nutrisi yang cukup dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan adanya pendampingan yang baik, ibu hamil dapat lebih memahami cara menjaga kesehatannya dan mengurangi risiko komplikasi akibat anemia. Upaya pencegahan anemia dilakukan melalui edukasi tentang pola makan bergizi seimbang, terutama yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Selain itu, ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sesuai anjuran tenaga kesehatan. Pendampingan juga mencakup pemberian informasi tentang cara mengoptimalkan penyerapan zat besi, misalnya dengan mengonsumsi makanan tinggi vitamin C, serta menghindari konsumsi teh atau kopi bersamaan dengan makanan tinggi zat besi. Dengan adanya pendampingan yang intensif dan berkelanjutan, risiko anemia selama kehamilan dapat ditekan, sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan yang lebih sehat dan aman. Pencegahan anemia tidak hanya melindungi kesehatan ibu, tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu, kerjasama antara ibu hamil, keluarga, dan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang sehat sejak dalam kandungan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan di PMB Dince Syafrina tahun 2024. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam upaya mencegah anemia dalam kehamilan. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan pada 10 ibu hamil, dengan hasil rata-rata pengetahuan ibu hamil meingkat dari yang awalnya rata-rata 55 menjadi 75 dengan nilai post test terandah 60 dan tertinggi 90. Artinya ada peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil analisis dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya perbedaan antara pengetahuan sebelum dilaksanakan pelatihan dan sesudah dilaksanakan pelatihan.
