FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI KELURAHAN KAMPUNG TENGAH KECAMATAN SUKAJADI PEKANBARU
Abstract
Stunting akan memberikan dampak bagi kelangsungan hidup anak apabila tidak ditanggulangi secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-24 bulan. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 12-24 bulan di Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi Pekanbaru berjumlah 199 anak dengan jumlah sampel 133 anak yang diambil dengan teknik quota sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2016 hingga Juli 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran panjang badan anak dan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting sebesar 22,6% , anak yang memiliki riwayat tidak Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebesar 27,8%, usia pemberian MPASI risiko tinggi adalah 41,4%, dan panjang badan lahir anak dalam kategori tidak normal adalah 8,3%. Hasil uji chi square diperoleh terdapat hubungan bermakna antara pemberian IMD dengan kejadian stunting (p = 0,000 ) dengan OR sebesar 8,157 artinya anak yang tidak dilakukan IMD akan berisiko 8,157 kali mengalami stunting sedangkan usia pemberian MPASI dan panjang badan lahir anak tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting. Disarankan kepada bidan yang bertugas di Kecamatan Sukajadi agar dapat mendeteksi dini stunting dengan cara mengukur panjang atau tinggi badan balita yang berkunjung ke posyandu dan memberikan pendidikan kesehatan tentang stunting.