The Diffrence of Weight Gain between DMPA Injection Contraceptive Users and Combinated Injection Contraceptive Users in Andalas Health Care Working Area

  • Iin Prima Fitriah indonresia
Keywords: Suntik DMPA, Suntik kombinasi, Penambahan Berat Badan

Abstract

Metode kontrasepsi yang paling dikenal adalah kontrasepsi suntik. Namun tingkat putus penggunaan metode kontrasepsi suntik merupakan nomor dua tertinggi dengan persentase 28%. Alasan putus pemakaian kontrasepsi suntik tertinggi karena akseptor takut efek samping. Salah satu efek samping yang cukup banyak dikeluhkan yaitu peningkatan berat badan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kenaikan berat badan pada pengguna alat kontrasepsi suntik DMPA dan kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah analitik komperatif dengan desain Cross sectional study. Populasi penelitian adalah wanita pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Andalas yang aktif menggunakan suntik DMPA dan suntik kombinasi. Sampel diambil secara quota sampling sebanyak 62 orang. Kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Mann- Whitney. Hasil penelitian disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan kenaikan berat badan antara pengguna Alat Kontrasepsi suntik DMPA dan kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Andalas.

References

Bkkbn. Review Program Kependudukan, Keluarga Berencana, Dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2017. Provinsi Sumatera Barat: Bkkbn; 2017.

Maryani. Buku Panduan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:Rineka Cipta; 2009

Manuaba,I. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran;2009

Baziat,A. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;2009

Meril RM. Epidemiologi Reproduktif. Jakarta: EGC;2013

Kementrian Kesehatan RI. Data dan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta;2018

Dinas Kesehatan Kota Padang. Situasi Derajat Kesehatan. Padang: Profil Kesehatan Kota Padang; 2017.

Kementrian Kesehatan RI. Preliminary Report Survey Demografi Kesehatan Iindonesia tahun 2017. Jakarta;2018

Setiawati, E., Handayani, O. W. K. & Kuswardinah, A. Pemilihan Kontrasepsi Berdasarkan Efek Samping Pada Dua Kelompok Usia Reproduksi. Unnes J. ofPublic Heal. 6, 167–173 (2017).

BKKBN & Kemenkes. Survei Demografi dan Kesehan Indonesia tahun 2012. Jakarta;2013.doi:0910383107 [pii]r10.1073/pnas.0910383107

Hartanto,H. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 2010

Wulandari,PP. Perbedaan Peningkatan Berat Badan Antara Akseptor Kontrasepsi Satu Bulanan dan Tiga Bulanan Di Puskesmas II Denpasar selatan. No Title. 1–7: Bali; Universitas Udayana 2010.

Rachma, A. & Widatiningsih, S. Perbedaan Penambahan Berat Badan Pada Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan 1 Bulan Di Kelurahan Karang Kidul Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang. J. Kebidanan 5, 39–48 (2016).

Nur, R. & Rahman, A. Use of Contraception and Change in Weight on Family Planning Acceptor . 1, 131–140 (2017).

Masjoer,arif. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculpalus; 2010

Rosmadewi. Perbedaan Kenaikan Berat Badan Wanita Usia Subur Antara Pengguna Alat Kontrasepsi Pil Dan Suntik. XI, 329– 334.Lampung: Poltekkes Tanjung Karang; 2015.

Oktaviary, C. & Wagiyo. Efek Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil Dan Suntik 3 Bulan Terhadap Status Gizi Dan Tekanan Darah Pada Akseptor Kb Di Puskesmas Kedungmundu Semarang.Semarang: Poltekkes Kemekes Semarang; 2015.

Pratiwi, Syahredi & Erkadius. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Lapai Kota Padang. Padang; Universitas Andalas (2013)

Irianingsih, H. Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 3 Bulan Depo Progestin dengan Peningkatan Berat Badan pada Akseptor KB di Puskesmas Klego II Kabupaten Boyolali. Surakarta; Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. (2011).

Published
2019-12-13
How to Cite
FitriahI. (2019). The Diffrence of Weight Gain between DMPA Injection Contraceptive Users and Combinated Injection Contraceptive Users in Andalas Health Care Working Area. JPK : Jurnal Proteksi Kesehatan, 8(2), 20-27. https://doi.org/10.36929/jpk.v8i2.157