Factors Associated with the Incidence of Anemia in Students of Akbid Helvetia Pekanbaru in 2021

  • Rika Istawati Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru, Indonesia
Keywords: Anemia Incidence, Anemia Factors

Abstract

ABSTRACT

WHO data states that the incidence of anemia in adolescent girls in Southeast Asia is 25-40%. Risk factors for anemia include breakfast habits, duration of menstruation, level of knowledge about anemia, nutritional status. The impact of high-risk anemia during pregnancy and childbirth is 43%, inhibits growth and development and reduces learning ability by 45.31%. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of anemia in students of Akbid Helvetia Pekanbaru. This type of research is quantitative with cross sectional design and chi-square test. The population of third year students at Akbid Helvetia Pekanbaru was 34 people using the total sampling technique. The instrument uses a questionnaire, easy touch digital hb, weight scales and stature meter. The results of statistical tests showed that there was no significant relationship between breakfast habits p-value 0.905, level of knowledge p-value 0.678 on anemia, there was a relationship between menstrual period p-value 0.001, nutritional status p-value 0.003 and anemia. It is expected that respondents can increase Hb levels and prevent anemia by consuming foods rich in iron, folic acid, vitamin B12 and vitamin C, and avoiding excessive caffeine.            

 

 

 

References

[1] D. Fikawati, Gizi Anak dan Remaja, Cetakan ke. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017 Hak cipta 2017, pada penulis, 2017
[2] A. Rahayu, F. Yulidasari, A. O. Putri, and L. Anggraini, Buku Referensi Metode Orkes-Ku (Raport Kesehatanku) dalam Mengindentifikasi Potensi kejadian Anemia Gizi pada Remaja. Yogyakarta, 2019.
[3] A. Sutjahjo, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga Uneivercity press, 2015
[4]R.Kemenkes,“Laporan_Nasional_Riskesdas 2018,” Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, p. 198, 2018
[5] Dinkes Riau, Profil Kesehatan Provinsi Riau, no. 0761. 2019
[6] Kemenkes RI, “Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja,” Yogyakarta, 2018
[7] E. Ritawani and L. Liwanti, “Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 20 Pekanbaru,” Al-Insyirah Midwifery J, 2019
[8] S. Laksmita and H. Yenie, “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia di Kabupaten,” J. Ilm. Keperawatan Sai Betik, 2018.
[9] Wibowo and dkk, “Hubungan Antara Status Gizi dengan Anemia pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Semarang.,” J. Kedokt. Muhammadiyah, 2013
[10] M. T. Fadillah, “Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dan Faktor Lain Dengan Kejadian Anemia Pada Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan 7 Ulu Palembang Tahun 2017,” Poltekkes Kemenkes Palembang, vol. 87, no. 1,2, pp. 149–200, 2017
[11] S. L. Ernawati Sinaga, Nonon Saribanon, Suprihatin Nailus Sa’adah, Ummu Salamah, Yulia Andani Murti, Agusniar Trisnamiati, Manajemen Kesehatan Menstruasi, Jakarta: Universitas Nasional IWWASH Global One, 2017
[12] G. Memorisa and S. Aminah, “Hubungan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja,” J. Mhs. Kesehat., 2020
[13] A. Budianto, “Anemia Pada Remaja Putri Dipengaruhi Oleh Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia”, J. Ilm. Kesehat., 2016
[14] A. H. Amany, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi Di 3 Sma Kota Yogyakarta”, J. Kebidanan, 2015
[15] E. K. W. Atikah Proverawati, Ilmu gizi untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2017
[16] Reni Yunila Sari. “Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 1 Kasihan.” pp. 1–9, 2017
Published
2021-12-22
How to Cite
Istawati, R. (2021). Factors Associated with the Incidence of Anemia in Students of Akbid Helvetia Pekanbaru in 2021. JPK : Jurnal Proteksi Kesehatan, 10(2), 69-77. https://doi.org/10.36929/jpk.v10i2.341