FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN IBU HAMIL DALAM MEMILIH TEMPAT BERSALIN DI PUSKESMAS BANDAR SUNGAI KABUPATEN SIAK
Abstract
Tingginya Angka Kematian Ibu dan Perinatal di Indonesia masih tertinggi di ASEAN. Di Indonesia pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu 226 /100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi sebesar 25 /1.000 kelahiran hidup. Menurut Tim Kerja dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu adalah karena adanya 4 faktor pokok, yaitu Pemikiran dan Perasaan (thoughts and feeling) dimana 4 faktor tersebut terdiri dari yang pertama pengetahuan. Pengetahuan ini diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Yang kedua adalah kepercayaan dimana kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Yang ketiga adalah sikap yang mengambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Yang keempat yaitu sumber- sumber daya yang termasuk didalamnya fasilitas, uang, jarak dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Sungai Kabupaten Siak dengan rancangan penelitian deskriptif analitik. Populasi dan sampel adalah ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Bandar Sungai yaitu sebanyak 98 responden. Data penelitian diambil pada bulan Januari 2014. Analisa data menggunakan uji statistic berupa Uji Kai Kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan tempat bersalin sebagian besar terdapat di rumah yaitu sebanyak 53 (54,1%). Dari kelima faktor yang diteliti terdapat tiga faktor mempengaruhi ibu dalam memilih tempat bersalin yaitu faktor pengetahuan (p = 0,046), jarak (0,001), dan kepercayaan (0,006). Sedangkan dua faktor lain seperti sikap dan pendapatan responden tidak mempengaruhi pemilihan tempat bersalin. Disarankan kepada Puskesmas Bandar Sungai Kabupaten Siak agar menyiapkan Transportasi khusus bagi ibu yang akan bersalin yang rumahnya jauh dari fasilitas kesehatan dan mampu memperbaiki mutu dalam memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bagi ibu yang melahirkan.