HUBUNGAN DIAMETER DAN BERAT PLASENTA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK SWASTA PEKANBARU TAHUN 2017
Abstract
Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Secara statistik, kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang adalah sebesar 96,5% dengan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi berat lahir lebih. Salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan berat bayi lahir adalah peran plasenta dalam memberikan suplai nutrisi pada janin. Ukuran plasenta seperti diameter plasenta terutama berat plasenta menunjukkan suplai nutrisi dan oksigen ke janin. Hasil pemeriksaan plasenta dapat digunakan dalam penilaian risiko terhadap hasil neurologis bayi dan sebagai dasar dalam perawatan awal bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diameter dan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi. Jenis penelitian ini adalah analitis dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2017 sampai dengan Agustustahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan persalinan normal di Klinik Swasta. Sampel dalam penelitian ini adalah plasenta dan bayi dari ibu bersalin yang berjumlah 35, diambil dari seluruh populasi dengan menggunakan teknik total sampling. Plasenta diukur dengan metlin dan ditimbang dengan timbangan digital gantung, sedangkan bayi ditimbang dengan timbangan digital bayi. Kemudian, data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 90%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara diameter dan berat plasenta dengan berat badan lahir bayi (p=0,089;p=0,082). Saran kepada bidan dan pelayanan kesehatan lainnya agar melakukan pengukuran dan penimbangan plasenta setelah lahir untuk melengkapi data rekam yang berguna untuk perencanaan asuhan jangka pendek maupun jangka panjang.