Workbook Effectiveness in Increasing the Knowledge and Attitude of Mental Health Cadres in Caring for People with Mental Disorders
Abstract
Sufferers of mental disorders are on the rise, posing challenges to individuals, families, and communities around the world. To be accepted back into society requires proper treatment through empowerment of the community into a mental health cadre, at the same time being an extension of the hand of puskesmas in the community. Mental health cadres can detect mental health problems using a mental health cadre workbook. The aim of this study is to look at the effectiveness of the workbook in improving knowledge and attitudes in treating people with mental disorders. Data collection using questionnaire sheets before and after giving an explanation. The initial step of data analysis is to test the normality of the data and obtain the result of normal distributed data (p value > 0.05) and then perform a parametric test using the t-tst paired sample test to see the difference. The statistical test results show p value 0.001 for knowledge and p value 0.04 for attitude. There is a difference in knowledge and attitude between the two groups that are statistically significant.
References
[2] N. Lubis, H. Krisnani, and M. Fedryansyah, “Pemahaman masyarakat mengenai gangguan jiwa dan keterbelakangan mental,” Pros. Penelit. dan Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 3, 2015.
[3] D. Ayuningtyas and M. Rayhani, “Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya,” J. Ilmu Kesehat. Masy., vol. 9, no. 1, pp. 1–10, 2018.
[4] A. H. Yusuf, R. Fitryasari PK, and H. E. Nihayati, “Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa.” Salemba empat, 2015.
[5] M. K. Iin Aini Isnawati, S.Kep., Ns., M.Kes. & Rizka Yunita S.Kep., Ns., Buku Ajar Konsep Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa di Masyarakat, vol. 6, August, 2016.
[6] E. Aromaa, “Attitudes towards people with mental disorders in a general population in Finland,” Tutkimus/Terveyden ja hyvinvoinnin laitos, no. 69, 2011.
[7] G. Mane, M. K. R. Kuwa, and H. Sulastien, “Gambaran Stigma Masyarakat pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),” J. Keperawatan Jiwa, vol. 10, no. 1, pp. 185–192, 2022.
[8] P. A. Indrawati, N. M. D. Sulistiowati, and P. O. Y. Nurhesti, “Pengaruh Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Terhadap Persepsi Kader Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa,” J. Keperawatan Jiwa, vol. 6, no. 2, pp. 71–75, 2019.
[9] Y. Kurniawan and I. Sulistyarini, “Komunitas SEHATI (Sehat Jiwa dan Hati) sebagai intervensi kesehatan mental berbasis masyarakat,” Insa. J. Psikol. dan Kesehat. Ment., vol. 1, no. 2, pp. 112–124, 2016.
[10] L. A. Hasan, A. Pratiwi, and R. P. Sari, “Pengaruh pelatihan kader kesehatan jiwa dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap, persepsi dan self efficacy kader kesehatan jiwa dalam merawat orang dengan gangguan jiwa,” J. Heal. Sains, vol. 1, no. 6, pp. 377–384, 2020.
[11] Y. Elviani, A. Gani, and W. D. A. Wibowo, “Pembentukan dan Pendidikan Kader Kesehatan Jiwa Dalam Mendeteksi Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2020,” SELAPARANG J. Pengabdi. Masy. Berkemajuan, vol. 5, no. 1, pp. 433–437, 2021.
[12] H. N. Faizah, “Pengaruh Pelatihan Kesehatan Jiwa Caring dan Spirituality (KESWACARRI) Terhadap Komitmen Dan Peran Kader Kesehatan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Widang Kabupaten Tuban.” Tesis Universitas Airlangga, 2018.
[13] M. A. Murtadho, “Pelatihan Posyandu Kesehatan Jiwa Berbasis IT Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Ketrampilan Kader di Desa Bongkot,” in Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed), 2019, pp. 1–6.
[14] E. Hidayat and A. B. Santoso, “Upaya Peningkatan Kesehatan Jiwa Masayarakat melalui Pelatihan Kader Kesehatan Jiwadi Wilayah KerjaPuskesmas Sunyaragi Kota Cirebon,” Edukasi Masy. Sehat Sejah. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 42–49, 2019.
[15] R. Kustiawan, I. Somantri, and D. Aryanti, “Pelatihan Kader Sehat Jiwa Dengan Pendekatan Manajemen Stress Dan Terapi Seft Sebagai Upaya Tanggap Bencana,” Edukasi Masy. Sehat Sejah. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 2, pp. 1–4, 2022.
[16] G. W. Hendrawati, A. E. Hartanto, and Y. Purwaningsih, “Efektifitas Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Terhadap Kemampuan Deteksi Dini Masalah Psikososial Akibat Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Madiun,” Indones. J. Heal. Sci., vol. 6, no. 2, pp. 72–77, 2022.
[17] H. Yuliasari and P. Pusvitasari, “Pelatihan Literasi Kesehatan Mental Untuk Kader Kesehatan Jiwa Sebagai Upaya Preventif Kasus,” Martabe J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 6, no. 4, pp. 1299–1306, 2023.
[18] A. U. Mawaddah and K. Wisnusakti, “Pengaruh Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Terhadap Self Efficacy, Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Mendeteksi Dini Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Masyarakat: Litteratur Review,” J. Heal. Res. Sci., vol. 2, no. 01, pp. 39–46, 2022.
[19] V. Fauziah, S. Susanti, and T. Rumijati, “Pelatihan kader tentang deteksi dini gangguan jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Margahayu Kota Bandung,” J. Pengabdi. Masy. Kesehat. Indones., vol. 2, no. 1, pp. 210–214, 2023.
[20] W. K. Fitriani, N. Surtinah, and N. T. Wisnu, “Efektifitas Pelatihan Kader Dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Kader MAYANGSARII,” Gema Bidan Indones., vol. 10, no. 1, 2021.
[21] M. Ulfa, “Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Terhadap Penatalaksanaan Posyandu Jiwa,” J. Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, vol. 14, no. 2, pp. 499–506, 2023.
[22] Y. M. Rua, M. J. E. Naibili, R. N. S. Bete, and S. M. S. Asa, “Pelatihan Kader Sekolah Sehat Jiwa (SEHATI) dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di SMA,” 2023.