Characteristic Associated with Perineal Rupture in Multiparous Delivery Mother
Keywords:
Birth Spacing, Infant Weight, Maternal Age, Multiparous, Perineal Ruptur
Abstract
In 2017, 566 mothers in Indonesia experienced perineal rupture, while in Lampung in 2022, there were 24 cases of bleeding triggered by perineal rupture. This study aims to identify characteristics associated with perineal rupture in multiparous mothers at PMB Midwife Ketut Dani, SST, in 2023. The research design was cross-sectional with a sample of 45 multiparous mothers, where 30 experienced perineal rupture and 15 did not. Simple random sampling was used, and data were analyzed using univariate and bivariate methods with the chi-square test. Results showed 66.7% of multiparous mothers experienced perineal rupture, while 33.3% did not. Significant factors associated with perineal rupture were maternal age (p-value 0.015) and birth spacing (p-value 0.019). However, infant birth weight (p-value 0.800) had no significant relationship with perineal rupture. This study emphasizes the importance of maternal age and birth spacing in the prevention of perineal rupture and encourages the practice of perineal massage and Kegel exercises for multiparous pregnant women.
References
[1] E. M. Kurniawati, G. Hardianto, A. D. Azinar, T. H. S. Hadi, and R. Wahyuningtyas, Seri Buku Praktis Uroginekologi Ruptur Perineum. in SERI Buku Praktis Uroginekologi. Surabaya: Airlangga University Press, 2022.
[2] A. S. Muchtar, T. Handayani, and I. Novianti, “Manajemen Asuhan Kebidanan Intrapartum Ny ‘E’ Dengan Ruptur Perineum Tingkat II di UPT BLUD Puskesmas Watampone Kabupaten Bone Management of Intrapartum Midwifery Care Mrs ‘E’ with Level II Perineal Rupture at UPT BLUD Puskesmas Watampone, Bone Regency,” Jurnal Midwifery, vol. 5, no. 2, 2023.
[3] Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, “Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2022,” Lampung, 2023.
[4] F. O. Shariff, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Persalinan Aterm di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Tahun 2016,” Jurnal Medika Malahayati, vol. 3, no. 1, pp. 20–25, Jan. 2016.
[5] Julianti, Z. Riskina, and C. A. Riska, “Hubungan Jarak Kelahiran Dan Berat Bayi Lahir Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di Rsu Tgk Chik Ditiro Tahun 2019,” Journal of Healthcare Technology and Medicine, vol. 6, no. 1, pp. 559–607, Apr. 2020.
[6] H. Haslan, sulfiyanti, and indryani, “Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Normal di UPT Puskesmas Mare,” Jurnal Suara Kesehatan, vol. 8, no. 2, pp. 1–7, Aug. 2022.
[7] D. Itsnaini, F. N. Rasyid, U. Ma’rifah, and N. Mukarromah, “Hubungan Antara Paritas Dengan Kejadian Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin di BPS Farida Hajri,” SINAR Jurnal Kebidanan, vol. 3, no. 2, pp. 38–46, Mar. 2022.
[8] M. Sigalingging and S. R. Sikumbang, “Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan,” Jurnal Bidan Komunitas, vol. 1, no. 3, pp. 161–171, Sep. 2018, [Online]. Available: http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk
[9] D. Nurhayati, N. H. Lail, and Y. Aulya, “Analisis Faktor Faktor Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2022,” Malahayati Nursing Journal, vol. 5, no. 6, pp. 1876–1892, Jun. 2023.
[10] N. Riyanti, R. Devita, and N. Huwaida, “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal,” Jurnal ‘Aisyiyah Palembang, vol. 8, no. 1, pp. 127–135, Feb. 2023.
[11] E. Prawitasari, A. Yugistyowati, and D. K. Sari, “Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang,” Journal Ners and Midwifery Indonesia, vol. 3, no. 2, pp. 77–81, May 2015.
[12] M. Idaman and Niken, “Pengaruh Pijatan Perineum dan Senam Kagel Terhadap Pengurangan Rutur Perineum Pada Ibu Bersalin,” Jurnal Kesehatan Medika Saintika, vol. 10, no. 1, pp. 39–44, 2018.
[13] I. Sari, Suprida, Yulizar, and T. D. S. Silaban, “Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin,” Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, vol. 13, no. 25, pp. 218–226, Jan. 2023.
[14] D. E. Amru, “Efektifitas Teknik Meneran Terhadap Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin,” Jurnal Klinik, vol. 1, no. 1, pp. 8–14, Jan. 2022.
[15] N. Fithri and L. Simamora, “Pengaruh Pijat Perineum dalam Mengurangi Ruptur Perineum saat Persalinan,” Journal of Health (JoH), vol. 9, no. 1, pp. 9–16, Jan. 2022, doi: 10.30590/joh.v9n1.279.
[16] S. D. Doni, I. Kuswanti, and R. Novitasari, “Hubugan Berat Badan Lahir Dengan Derajat Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal,” Jurnal Keperawatan Intan Husada, vol. 3, no. 2, pp. 56–64, Jul. 2016.
[17] W. Megasari, E. T. Wulandari, and Y. D. Fara, “Hubungan Paritas dan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum,” Jurnal Maternitas Aisyah, pp. 107–114, 2020.
[18] P. Sari and E. Rahmawati, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Normal,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 6, no. 1, pp. 964–971, Apr. 2022.
[19] S. Pasiwoan, A. Lontaan, and Maria Rantung, “Faktor-faktoryang Berhubungan dengan Robekan Jalan Lahir pada Ibu Bersalin,” Jurnal Ilmiah Bidan, vol. 3, no. 1, pp. 54–60, Jun. 2015.
[20] E. K. Nasrun, I. M. C. Binekada, and A. Kusnan, “Prevalensi dan Prediktor Faktor Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Dewi Sartika,” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, vol. 6, no. 8, pp. 6290–6301, Aug. 2023.
[2] A. S. Muchtar, T. Handayani, and I. Novianti, “Manajemen Asuhan Kebidanan Intrapartum Ny ‘E’ Dengan Ruptur Perineum Tingkat II di UPT BLUD Puskesmas Watampone Kabupaten Bone Management of Intrapartum Midwifery Care Mrs ‘E’ with Level II Perineal Rupture at UPT BLUD Puskesmas Watampone, Bone Regency,” Jurnal Midwifery, vol. 5, no. 2, 2023.
[3] Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, “Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2022,” Lampung, 2023.
[4] F. O. Shariff, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Persalinan Aterm di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Tahun 2016,” Jurnal Medika Malahayati, vol. 3, no. 1, pp. 20–25, Jan. 2016.
[5] Julianti, Z. Riskina, and C. A. Riska, “Hubungan Jarak Kelahiran Dan Berat Bayi Lahir Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di Rsu Tgk Chik Ditiro Tahun 2019,” Journal of Healthcare Technology and Medicine, vol. 6, no. 1, pp. 559–607, Apr. 2020.
[6] H. Haslan, sulfiyanti, and indryani, “Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Normal di UPT Puskesmas Mare,” Jurnal Suara Kesehatan, vol. 8, no. 2, pp. 1–7, Aug. 2022.
[7] D. Itsnaini, F. N. Rasyid, U. Ma’rifah, and N. Mukarromah, “Hubungan Antara Paritas Dengan Kejadian Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin di BPS Farida Hajri,” SINAR Jurnal Kebidanan, vol. 3, no. 2, pp. 38–46, Mar. 2022.
[8] M. Sigalingging and S. R. Sikumbang, “Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan,” Jurnal Bidan Komunitas, vol. 1, no. 3, pp. 161–171, Sep. 2018, [Online]. Available: http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk
[9] D. Nurhayati, N. H. Lail, and Y. Aulya, “Analisis Faktor Faktor Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2022,” Malahayati Nursing Journal, vol. 5, no. 6, pp. 1876–1892, Jun. 2023.
[10] N. Riyanti, R. Devita, and N. Huwaida, “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal,” Jurnal ‘Aisyiyah Palembang, vol. 8, no. 1, pp. 127–135, Feb. 2023.
[11] E. Prawitasari, A. Yugistyowati, and D. K. Sari, “Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang,” Journal Ners and Midwifery Indonesia, vol. 3, no. 2, pp. 77–81, May 2015.
[12] M. Idaman and Niken, “Pengaruh Pijatan Perineum dan Senam Kagel Terhadap Pengurangan Rutur Perineum Pada Ibu Bersalin,” Jurnal Kesehatan Medika Saintika, vol. 10, no. 1, pp. 39–44, 2018.
[13] I. Sari, Suprida, Yulizar, and T. D. S. Silaban, “Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin,” Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, vol. 13, no. 25, pp. 218–226, Jan. 2023.
[14] D. E. Amru, “Efektifitas Teknik Meneran Terhadap Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin,” Jurnal Klinik, vol. 1, no. 1, pp. 8–14, Jan. 2022.
[15] N. Fithri and L. Simamora, “Pengaruh Pijat Perineum dalam Mengurangi Ruptur Perineum saat Persalinan,” Journal of Health (JoH), vol. 9, no. 1, pp. 9–16, Jan. 2022, doi: 10.30590/joh.v9n1.279.
[16] S. D. Doni, I. Kuswanti, and R. Novitasari, “Hubugan Berat Badan Lahir Dengan Derajat Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal,” Jurnal Keperawatan Intan Husada, vol. 3, no. 2, pp. 56–64, Jul. 2016.
[17] W. Megasari, E. T. Wulandari, and Y. D. Fara, “Hubungan Paritas dan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum,” Jurnal Maternitas Aisyah, pp. 107–114, 2020.
[18] P. Sari and E. Rahmawati, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Normal,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 6, no. 1, pp. 964–971, Apr. 2022.
[19] S. Pasiwoan, A. Lontaan, and Maria Rantung, “Faktor-faktoryang Berhubungan dengan Robekan Jalan Lahir pada Ibu Bersalin,” Jurnal Ilmiah Bidan, vol. 3, no. 1, pp. 54–60, Jun. 2015.
[20] E. K. Nasrun, I. M. C. Binekada, and A. Kusnan, “Prevalensi dan Prediktor Faktor Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Dewi Sartika,” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, vol. 6, no. 8, pp. 6290–6301, Aug. 2023.
Published
2025-03-01
How to Cite
SukmadewiN. P., NurilyaniN., SunarsihS., & SusilawatiS. (2025). Characteristic Associated with Perineal Rupture in Multiparous Delivery Mother. JPK : Jurnal Proteksi Kesehatan, 13(2), 279-290. https://doi.org/10.36929/jpk.v13i2.957
Section
Articles
