SOSIALISASI JORUK MAMAN DAN MANFAATNYA PADA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR

  • lily restusari poltekkes kemenkes riau

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas 2013 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara (apakah pernah didiagnosis nakes dan minum obat hipertensi) dari 7,6 persen tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun 2013.  Hal yang sama untuk stroke berdasarkan wawancara (berdasarkan jawaban responden yang pernah didiagnosis nakes dan gejala) juga meningkat dari 8,3 per 1000 (2007) menjadi 12,1 per 1000 (2013). Demikian juga untuk Diabetes Mellitus yang berdasarkan wawancara juga terjadi peningkatan dari 1,1 persen (2007) menjadi 2,4 persen (2013) (Badan Litbangkes RI, 2014). World Health organization (WHO) dan Food and Agriculture Organization (FAO) merekomendasikan konsumsi tinggi buah dan sayur untuk mencegah berbagai penyakit kronik seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan resiko stroke. Namun, WHO dan FAO menekankan untuk mengkonsumsi buah dan sayur yang segar untuk mendapatkan kandungan nutrisi yang tinggi.Penduduk Desa Wilayah Puskesmas Rantau Kopar Kabupaten Rokan Hilir 75% adalah suku melayu dengan mata pencaharian yang berbeda-beda. Sebagian besar penduduk asli desa di Kecamatan Rantau Kopar merupakan penduduk yang tingkat perekonomiannya berada pada tingkat menengah.  Joruk maman adalah makanan fermentasi yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Masyarakat  di wilayah desa ini telah mengenal joruk maman karena merupakan pangan tradisional lokal sejak dahulu kala. Tetapi joruk maman ini tidak dimanfaatkan secara maksimal karena mempunyai bau yang menyengat pengaruh fermentasi dan masyarakat tidak mengetahui kandungan dan manfaat joruk maman. Tanaman maman banyak tumbuh secara liar dan tidak ditanam di desa secara terus menerus, dan masyarakat kurang memanfaatkan joruk maman ini sehingga saat ini tanaman maman menjadi tanaman yang susah untuk didapatkan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi, pembinaan dan edukasi kepada kader posyandu di wilayah kerja Wilayah Puskesmas Rantau Kopar Kabupaten Rokan Hilir terkait Joruk Maman dan manfaatnya untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat produk pangan lokal tradisional yang hampir punah. Dari pengabdian yang telah dilakukan didapatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan pembuatan joruk maman meningkat dari 82,66% menjadi 92.99%. Masyarakat telah mampu membuat joruk maman dan mengetahui manfaat joruk maman untuk kesehatan. Kader posyandu telah melakukan advokasi untuk mensosialisasikan joruk maman, menanam kembali tanaman maman menjadi tanaman obat keluarga.

Published
2022-06-03
How to Cite
restusari, lily. (2022). SOSIALISASI JORUK MAMAN DAN MANFAATNYA PADA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR. PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health, 1(1), 22-26. https://doi.org/10.36929/pitimas.v1i1.364