PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM PEMBUATAN NUGGET DAGING IKAN PATIN DENGAN PENAMBAHAN TEMPE UNTUK PMT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMAPULUH KOTA PEKANBARU
Abstract
Balita merupakan salah satu golongan rawan, masa balita merupakan masa kritis dalam pertumbuhan seseorang. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini, walaupun prevalensi stunting sudah menurun dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018 namun masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena masih diatas 30% dan masih di bawah target RPJMN 2019 yaitu 28%. Edukasi kepada kader dengan cara penyuluhan, demonstrasi dan praktek sangat baik dan diperlukan karena kader memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan posyandu dengan meningkatnya pengetahuan gizi kader akan berpengaruh pada PMT yang disediakan. Ikan Patin merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia, produksi ikan patin di Riau juga tinggi dibandingkan dengan jenis ikan yang lain, selain ikan patin Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dalam bentuk tempe. Protein yang terdapat dalam tempe tergolong mudah dicerna. Nugget adalah salah satu jenis makanan yang bisa dijadikan makanan PMT balita. Hasil dari kegiatan pengabmas adalah telah terlaksana penyuluhan kader yang berisi materi balita, stunting dan PMT, selain dari itu kader posyandu juga telah mampu membuat nugget daging ikan patin dengan penambahan tempe dan telah dijadikan menu PMT di posyandu.