PEMBERDAYAAN KADER DALAM DETEKSI DINI STUNTING PADA BALITA DI DESA TALANG JERINJING
Abstract
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,
sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya Kejadian anak stunting di Riau mencapai 16.275 orang yang tersebar di berbagai kabupaten. Indragiri Hulu mencatat kejadian anak stunting sebanyak 831 orang termasuk ke dalam urutan ke 12 terbanyak se-kabupaten di Riau. Berdasarkan SK Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional No. Kep 42/M.PPN/HK/04/2020, kabupaten Indragiri Hulu termasuk Lokus Stunting tahun 2021. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam pengentasan kejadian stunting pada di masyarakat. Peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam upaya tersebut. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh pihak Puskesmas adalah dengan penunjukan kader yang berasal dari masyarakat. Dengan harapan kader merupakan perpanjangan tangan pihak puskesmas dalam menyampaikan informasi kesehatan dan mendeteksi secara dini masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dengan demikian perlu adanya upaya pemberdayaan kader dalam mendeteksi masalah stunting yang terjadi di masyarakat.. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran kader dalam deteksi dini stunting pada balita di Desa Talang Jerinjing Kabupaten Indragiri Hulu. Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu balita yang berjumlah 10 orang dengan kegiatan sebanyak 4 kali pertemuan. Hasil kegiatan ini adalah kader meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam mendeteksi tanda-tanda stunting pada belita. Target luaran yang akan dihasilkan adalah publikasi pada jurnal nasional yang terakreditasi dan video deteksi tanda- tanda stunting pada balita.