CEGAH STUNTING MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK
Abstract
Stunting merupakan masalah global, nasional dan regional yang masih harus ditanggulangi dan dicegah di Indonesia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama seribu Hari Pertama Kelahiran (HPK), sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya Di Indonesia kasus anak stunting ini jika dilihat dari proporsinya cukup tinggi dan masih sedikit sekali penurunannya dari tahun ke tahun. Seluruh kabupaten/kota di Maluku merupakan daerah lokus stunting pada tahun 2022. Salah satunya Kabupaten Seram Barat. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Waihatu Kabupaten Seram Bagian Barat bahwa kejadian stunting sebanyak 68 orang. Salah satu faktor yang menyebabkan stunting adalah pengetahuan ibu yang kurang mengenai makanan yang bergizi untuk anak, sehingga perlu dilakukan penyuluhan guna meningkatkan pengetahun ibu balita tentang pemberian makan bayi dan anak. Pencegahan dan promosi kesehatan difokuskan kepada penanggulangan penyebab langsung dan penyebab tidak langsung, salah satunya menggunakan media pendidikan kesehatan. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan edukasi pemberian makan dan bayi bagi ibu balita dengan harapan dapat menerapkan pemberian makanan bayi dan anak secara baik dan benar sesuai usia, frekuensi, jumlah dan tekstur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita di Desa Waihatu. Sasaran kegiatan ini adalah ibu balita yang berjumlah 17 orang. Hasil kegiatan ini adalah kader meningkat pengetahuantentang pemberian makanan bayi dan anak. Target luaran yang akan dihasilkan adalah publikasi pada jurnal nasional yang terakreditasi.