PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health (ISSN 2962-8040; http://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS) adalah </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">blind and </span></span></em> <em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">peer-reviewed journal</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari pengabdian bidang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. </span><span style="vertical-align: inherit;">Artikel-artikel yang di PITIMAS meliputi hasil-hasil pengabmas asli (prioritas utama), artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru (tidak prioritas), atau komentar atau kritik terhadap tulisan yang ada di PITIMAS. PITIMAS&nbsp;</span><span style="vertical-align: inherit;">diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Riau. PITIMAS&nbsp;</span><span style="vertical-align: inherit;">menerima manuskrip atau artikel dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dibidang kesehatan, farmasi, keperawatan, promosi kesehatan, homecare, kebidanan, gizi dan pemberdayaan masyarakat baik nasional maupun internasional.</span></span></p> Poltekkes Kemenkes Riau en-US PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health 2962-8040 PENDAMPINGAN KADER POSYANDU TENTANG ASI EKSLUSIF DAN PRAKTIK MENYUSUI SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN STATUS GIZI BALITA DI DESA RANAH SINGKUANG https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS/article/view/767 <p>Situasi gizi balita di dunia saat ini sebanyak 155 juta balita pendek (<em>stunting), </em>52 juta balita kurus (<em>wasting</em>) dan 41 juta balita gemuk (<em>overweight</em>). Di Indonesia, berdasaran hasil Riskesdas 2018, 17,7% balita mengalami gizi buruk dan gizi kurang, 30,8% balita sangat pendek dan pendek, 10,2% balit sangat kurus dan kurus, 8% balita gemuk dan 30,8% balita <em>stunting. </em>Pemberian ASI pada bayi erat hubungannya dengan kondisigizi kurang dan gizi ebih (gemuk) pada anak. ASI merupakan sumber energi dan nutrisi terpenting pada anak unia 6-23 bulan. ASI memenuhi lebih dari setengah kebutuhan energi pada anak usia 6-12 bulan dan sepertiga dari kebutuhan energi pada anak usia 12-24 bulan.</p> <p>Persentase pemberian ASI sampai usia 6 bulan di dunia masih sangat rendah yaitu 41% sementara target yang ingin dicapai pada tahun 2030 aalah 70% (WHO,2018). Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 proporsi pola pemberian ASI pada umur 0-5 bulan di Indonesia sebanyak 37,3% ASI eksklusif, 9,3% ASI parsial dan 3,3% ASI predominan. Hal ini masih jauh dari target capaian ASI eksklusif secara global yaitu 80%. Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-5 bulan di Provinsi Riau pada tahun 2018 sebesar 37%. Dari 12 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar termasuk salah satu yang terendah yatu 28,12%. Pada tahun 2018 jumlah bayi dengan ASI eksklusf hanya 20,7% di kecamatan Kampar (Profil Dinkes Kampar, 2018).</p> <p>Rendahnya cakupan ASI Ekslusif di seluruh Indonesia tidak terlepas dari kesadaran masyarakat umum khususnya ibu-ibu hamil untuk memberikan ASI setelah melahirkan. Banyak alasan yang dikemukakan oleh masyarakat tentang gagalnya pemberian ASI ekslusif. Untuk menumbuhkan kesadaran dan menerapkan ASI ekslusif sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling mendasar yaitu tingkat pengetahuan tentang menyusui itu sendiri. Tingkat pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama lingkungan sosial budaya dan dorongan dari lingkungan terdekat agar memotivasi ibu hamil agar memberikan ASI setelah melahirkan. Sehubungan dengan hal tersebut rasa perlu memberikan pelatihan pada kader sebagai pendamping dalam gerakan meningkatkan ASI ekslusif di Kecamatan Kampar Desa Ranah Singkuang agar dapat meningkatkan kompetensi kader dalam mengedukasi dan mendampingi ibu hamil dan ibu balita dalam pemberian ASI ekslusif dan praktik menyusui.</p> <p>Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang ASI ekslusif dan memberikan keterampilan praktik menyusui pada kader posyandu di Desa Ranah Singkuang Kabupaten Kampar.</p> <p>Hasil evaluasi pre-post test dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari pengetahuan kader Desa Ranah Singkuang sebesar 1,7 poin. Sebelum penyuluhan besar nilai maksimum yang dimiliki kader ialah 73 dan setelah penyuluhan meningkat menjadi 86 (Kriteria baik). Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan kader ASI dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan kader ASI sehingga diharapkan dapat memotivasi kader untuk melaksanakan perannya dalam pemberian edukasi menyusui dan ASI Ekslusif pada ibu hamil dan menyusui di Desa Ranah Singkuang dalam upaya promosi kesehatan khususnya tentang ASI Ekslusif.</p> Irma Susan Paramita Hesti Atasasih Findy Hindratni ##submission.copyrightStatement## 2023-11-29 2023-11-29 2 3 73 76 10.36929/pitimas.v2i3.767 Pendampingan Kader Menggunakan Cakram Gizi dan Interpretasi Status Gizi Balita 24-59 bulan https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS/article/view/780 <p>Pemantauan berat badan balita akan berhasil dengan baik apabila ada partisipasi aktif masyarakat melalui kehadiran/kunjungan ibu menimbangkan anaknya di posyandu. Upaya meningkatkan cakupan partisipasi masyarakat (D/S) dapat dimulai keaktifan kader posyandu dan pendekatan yang dilakukan. Salah satu alternatif melalui kegiatan pemberdayaan kader dengan peningkatan pemahaman menggunakan media cakram. Kegiatan “Pendampingan Kader Menggunakan Cakram Gizi dan Interpretasi Status Gizi Balita 24-59 bulan” dilakukan di empat posyandu wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar yakni Posyandu Berkat, Tunas Muda, Cendana dan Sepakat, Kota Bengkulu. Tujuan kegiatan pengadian kepada masyarakat adalah mendampingi kader dalam penggunaan cakram dan menginterpretasikan status gizi balita 24-59 bulan dengan benar. Kegiatan dilaksanakan secara luring di 4 lokasi dan waktu yang berbeda. Sasaran pendampingan adalah sebanyak 14 orang kader aktif yang telah mendapatkan penjelasan mengenai cara penggunaan media cakram yang berisikan berat dan tinggi badan menurut usia balita. Hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan diinterprestasikan dengan benar oleh kader yang dibedakan atas warna merah, hijau dan kuning. Cakram dua sisi panjang badan dan tinggi badan balita usia 24-59 bulan merupakan media yang mudah dan sederhana digunakan untuk memantau pertumbuhan khususnya berat badan dan tinggi badan balita, sehingga deteksi dini status gizi balita dapat langsung dilakukan saat bersamaan dengan penimbangan di posyandu</p> Betty Yosephin Simanjuntak Ahmad Rizal Arie Krisnasary ##submission.copyrightStatement## 2023-11-29 2023-11-29 2 3 77 82 10.36929/pitimas.v2i3.780 PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) PEMANFAATAN MEDIA POWTOON UNTUK DETEKSI DINI KEHAMILAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS/article/view/734 <p><em>Health promotion is an effort that aims to provide health messages to community groups so that people can implement healthy living behaviors. With health promotion, it is hoped that the public can have information related to health and efforts to prevent health problems itself because the provision of health promotion can be done by providing counseling about health to the community so as to increase public knowledge and attitudes in efforts to prevent health problems</em><em>.</em> <em>In this digital era, the counseling media as a appliance to assist instructors giving education are variated, which one uses </em><em>the</em><em> Powtoon as an counseling media.</em> The goal of PKM utilization of powtoon media for early detection of high risk pregnancy in pregnant women is to increase the knowledge of pregnant women about high risk pregnancy, how to handling the high risk during pregnancy, and determine high risk score with KSPR (<em>Poedji Rochjati</em><em> Scoring Card) score. </em>The method used in this PKM activity is the teaching and learning process with Powtoon media. The results of this PKM for the knowledge of pregnant women guardians is an increase in the average pre-test score of <em>47,3</em> and the average post-test score is 89,6. The conclusion from this PKM is that this activity is able to increase the knowledge of pregnant women and stimulate the participation and involvement of pregnant women to participate in pregnancy class by health service facilities. &nbsp;<em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>Keywords<em>:</em></strong><em> Powtoon Media, Early Detection Of High Risk Pregnancy, Health Promotion</em></p> Suparni Suparni Risqi Dewi Aisyah Ferlinda Ainur Rachmani ##submission.copyrightStatement## 2023-11-30 2023-11-30 2 3 83 89 10.36929/pitimas.v2i3.734 Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Dasar Pangan Lokal Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Ranah Singkuang https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS/article/view/779 <p><em>Gizi merupakan salah satu&nbsp; faktor yang mempengaruhi kualitas SDM, Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat menentukan kualitas hidup di masa depan. Penurunan stunting adalah agenda prioritas pembangunan kesehatan. Asupan yang baik dapat meningkatkan status gizi anak diantaranya dengan penambahan PMT. Tujuan dari pengabmas adalah peningkatan kapasitas kader dalam Pembuatan Makanan&nbsp; Tambahan (PMT) berbahan dasar pangan lokal sebagai upaya pencegahan&nbsp; stunting di desa ranah singkuang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi. Hasil evaluasi terjadi peningkatan sebesar 15 poin yaitu dari 65 menjadi 80. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang PMT. PMT berbahan dasar&nbsp; pangan lokal telah diberikan pada dua posyandu balita di desa Ranah Singkuang. dan telah dimasukan kedalam siklus menu makanan tambahan balita yang akan diberikan&nbsp; kepada balita di posyandu. Pengabdian kepada Masyarakat telah memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat setempat, tercermin dari terlaksananya kegiatan dengan baik dan penerapan hasil kegiatan setelah dilakukan pengabmas.</em></p> Hesti Atasasih Irma Susan Paramita Erni Forwaty ##submission.copyrightStatement## 2023-11-30 2023-11-30 2 3 90 98 10.36929/pitimas.v2i3.779 pembiasaan PEMBIASAAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK MELALUI METODE PERMAINAN BERSAMA TIMMY DAN TOMMY DI SDN 030 RAWA BANGUN RENGAT INDRAGIRI HULU https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS/article/view/665 <p><em>Dental and oral health is often the umpteenth priority for some people. In fact, as we know, teeth and mouth are the gateways for germs and bacteria to enter so that they can interfere with the health of other organs of the body. (Infodatin, 2017). The problem of cavities is still a lot of complaints by children and cannot be allowed to get worse because it will affect the quality of life where they will feel pain, discomfort, disability, acute and chronic infections, eating and sleeping disorders and have a high risk of being hospitalized. causing high medical costs and reduced time spent studying at school (Elina and Sumiarti, 2016) School-age children are a strategic target for implementing health programs, because apart from their large number, they are also an easy target to reach because they are well organized. The target of this activity is prioritized for elementary schools. This activity was carried out to increase students' knowledge about the importance of maintaining oral and dental hygiene in particular and body health in general. In addition, it aims to get used to maintaining dental and oral hygiene from an early age. (Indonesian Health Profile, 2015). The purpose of this activity is to increase children's knowledge and attitudes in maintaining oral hygiene using the Timmy and Tommy game method at SDN 030 Rawa Bangun Rengat Indragiri Hulu</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: habituation, maintaining cleanliness, teeth and mouth, game method</em></p> Yulianto Yulianto Deswita Deswita Dewi Melati Sukma Aisyah Amanda Bahri Lisha Febrianty Hardita Putri Ardila Rifani ##submission.copyrightStatement## 2024-01-16 2024-01-16 2 3 99 103 10.36929/pitimas.v2i3.665 Pemberdayaan Guru dalam Menilai Perkembangan Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa dan Sosial Pada Anak Usia Pra Sekolah Melalui Pendampingan Terapi Bermain di TK Ibnu Sina Kids Pekanbaru https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/PITIMAS/article/view/799 <p>Kebutuhan bermain tidak bisa dipisahkan dari dunia anak dan salah satu kebutuhan dasar untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Tahun 2016, TK Ibnu Sina Kids Pekanbaru dijumpai data keterampilan permainan pada anak usia pra sekolah sesuai dengan usianya berjumlah 21 orang anak (95,45%) dan mengalami gangguan (tidak sesuai) dengan usianya berjumlah 1 orang anak (4,55 %) dari 22 orang anak dan&nbsp; para guru belum pernah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan format Denver II dan ketidak tahuan, ketidak pahaman para guru mengenai penilaian dengen menggunakan format Denver II oleh sebab itu dilakukan kegiatan pemberdayaan guru di TK Ibnu Sina Kids Pekanbaru melalui perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial pada anak usia pra sekolah melalui pendampingan terapi bermain. Tujuan Pengabmas untuk meningkatkan pengetahuan guru TK tentang penilaian tumbuh kembang dan pemberdayaan guru dalam menilai perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial pada anak usia pra sekolah melalui pendampingan terapi bermain di TK Ibnu Sina Kids Pekanbaru. Metode pengabdian dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, dilaksanakan di TK Ibnu Sina Kids Pekanbaru. Hasil pemberdayaan guru TK Ibnu Sina Kids Pekanbaru untuk menilai&nbsp; perkembangan motorik kasar, halus, bahasa dan social&nbsp; pada anak usia pra sekolah melalui pendampingn terapi bermain baru 66,67 % yang dapat terlaksana dengan baik sedangkan yang tidak terlaksana dengan baik sebanyak 33,33%. Penilaian pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 66,67 % (2 orang) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan adalah sebagian besar guru TK Ibnu Sina Kids mempunyai pengetahuan baik sebanyak 66,67 % (2 orang). Saran sebaiknya Guru TK Ibnu Sina Kids dapat menerapkan pemeriksaan tumbuh kembang dengan Formulir DDST</p> Magdalena Magdalena, SST, S.Kep., M. Kes ##submission.copyrightStatement## 2024-01-16 2024-01-16 2 3 104 109 10.36929/pitimas.v2i3.799