ANALISIS KUALITATIF BORAKS PADA JAJANAN BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUKAJADI KOTA PEKANBARU
Abstract
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No.033/Menkes/Per/IX/2012 bahan tambahan pangan dapat dibedakan menjadi bahan yang diizinkan dan yang tidak diizinkan. Salah satu bahan tambahan yang tidak diizinkan diantaranya adalah asam boraks dan senyawanya. Boraks merupakan bahan pembersih atau anti septik yang berfungsi untuk membantu melelehkan zat padat atau peleburan logam, namun seringkali digunakan sebagai pengenyal dan pengawet, salah satunya adalah bakso. Sifat anak-anak yang menggemari jajanan sekolah termasuk bakso bakar tanpa melihat kualitas makanan, seringkali menjadi kekhawatiran masyarakat khususnya para orangtua. Penggunaan boraks pada makanan dalam waktu yang lama akan dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya boraks pada jajanan bakso bakar yang dijual di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Jenis sampel yang diteliti adalah bakso bakar yang belum dibakar dan diberi bumbu yang diambil dari semua pedagang di sekolah dasar negeri kecamatan Sukajadi kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif. Pengujian analisa boraks dilakukan di Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Riau pada bulan April 2015 dengan menggunakan metode sentrifugasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,71 % sampel yang diteliti mengandung boraks dan 14,29 % yang tidak mengandung boraks. Oleh karena itu, disarankan kepada para konsumen untuk lebih teliti dalam membeli bakso bakar yang memiliki aroma menyengat, warna yang putih pucat dan abu-abu, serta tekstur yang kenyal.