The The Relationship between Parenting, Exclusive Breasting and Quality of MP-ASI with Stunting Incidence in Under-Free Children Aged 6-12 Months
Keywords:
Parenting style, Exclusive Breastfeeding, Stunting, MP-ASI
Abstract
Stunting is short stature that arises as a result of prolonged malnutrition. The indicator was the index (PB/U) according to WHO standards with growth criteria if the z-score PB/U -3 SD <-2 SD Based on the results of a nutritional status survey in the Bengkulu City Health Office in 2022, the highest prevalence was in the Sawah Lebar Health Center WAS 15 children. The puprpose of the study was to determine the relationship between parenting style, exclusive breastfeeding and the quality of MP-asi with the incidence of stunting in toddlers aged 6-12 months in the working area of the Sawah Lebar Public Health Center in Bengkulu City in 2023. The research design was cross sectional. The sampling technique was simple random sampling, with a total sample was 59 toddlers. Collecting data with observational questionnairy. Chi square test was used in statistical analysis. The results showed that there was a relationship between parenting style, exclusive breastfeeding, and the quality of MP-ASI with the prevalence of stunting (p <0.05) in toddlers aged 6-12 months. It is recommended to examine other factors that will lead to stunting such as family income, the number of family members and food intake.
References
[1] André. hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita. In AngewaAndré. (2012). In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Issue 1).ndte Chemie International Edition, vol. 6, no. 11, pp. 951–952, 2020.
[2] Munawaroh, S. Pola Asuh Mempengaruhi Status Gizi Balita Relationship of Parenting Pattern and Toddlers’ Nutrititional Status. Jurnal Keperawatan, vol. 6, no. 1, pp. 44–50, 2015.
[3] Yudianti. Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Polewali, 2017.
[4] Sampe, S. A., Toban, R. C., & Madi, M. A. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Pendahuluan, vol. 11, no. 1, pp. 448–455, 2020. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.314,
[5] Hidayah, A., Siswanto, Y., & Pertiwi, K. D. Riwayat Pemberian MP-ASI dan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia,vol. 2, no. 1, pp. 76-83, 2021.
[6] Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Pemberian Makan Bayi Dan Anak, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2020.
[7] Agustina, Hafnisa I. Hubungan Pemberian ASI Ekslusif, Berat Bayi Lahir dan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting diWilayah Kerja Puskesmas Reubee Kabupaten Pidie. Journal of Health care Technology and Medicine, vol. 5, no. 2, 2019.
[8] Zurhayati, Z., & Hidayah, N. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), vol. 6, no. 1, pp. 1–10, , 2022.
https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730
[9] Ahmad, Aripin, Suryana, Fitri, ASI Eksklusif Anemiadan Stunting pada Anak Baduta (6-24bulan) diKecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh besar. Jurnal Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh, vol. 1, no 1, 2020.
[10] R. I. Erfiyani and Nuria, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Kota Surabaya,” Med. Technol. Public Heal. J., vol. 4, no. 1, pp. 91–100, 2020, doi: 10.33086/mtphj.v4i1.702.
[11] M. R. Nirmala Sari and L. Y. Ratnawati, “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep,” Amerta Nutr., vol. 2, no. 2, p. 182, 2018, doi: 10.20473/amnt.v2i2.2018.182-188.
[12] E. Noorhasanah and N. I. Tauhidah, “Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan,” J. Ilmu Keperawatan Anak, vol. 4, no. 1, pp. 37–42, 2021, doi: 10.32584/jika.v4i1.959.
[13] F. D. Bella, N. A. Fajar, and M. Misnaniarti, “Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang,” J. Gizi Indones., vol. 8, no. 1, p. 31, 2020, doi: 10.14710/jgi.8.1.31-39.
[14] L. Fitri, “Hubungan Bblr Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru,” J. Endur., vol. 3, no. 1, p. 131, 2018, doi: 10.22216/jen.v3i1.1767.
[15] A. M. Latifah, L. E. Purwanti, and F. I. Sukamto, “Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 1-5 Tahun,” Heal. Sci. J., vol. 4, no. 1, p. 142, 2020, doi: 10.24269/hsj.v4i1.409.
[16] E. F. Lestari and L. K. Dwihestie, “Asi Eksklusif Berhubungan Dengan Kejadian Stunting,” J. Ilm. Permas, vol. 10, no. 2, pp. 1–8, 2020.
[17] H. M. Nai, I. M. A. Gunawan, and E. Nurwanti, “Praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) bukan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan,” J. Gizi dan Diebetik Indonesia., vol. 2, no. 3, pp. 126–139, 2014, [Online]. Available: https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/view/294
[18] A. D. Rosita, “Hubungan Pemberian MP-ASI dan Tingkat Pendidikan terhadap Kejadian Stunting pada Balita: Literature Review,” J. Penelit. Perawat Prof., vol. 3, no. 2, pp. 407–412, 2021, doi: 10.37287/jppp.v3i2.450.
[19] A. Nuradhiani, “Pemberian ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Kejadian Stunting di Negara Berkembang Exclusive breastfeeding and complementary feeding for stunting in developing countries,” J. Gizi Kerja dan Produkt., vol. 20, no. 1, pp. 23–28, 2020.
[20] S. Nurkomala, N. Nuryanto, and B. Panunggal, “Praktik Pemberian Mpasi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan,” J. Nutr. Coll., vol. 7, no. 2, p. 45, 2018, doi: 10.14710/jnc.v7i2.20822.
[21] Munasir, Zakiudin, and Nia Kurniati, “Bedah ASI” Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2013.
[2] Munawaroh, S. Pola Asuh Mempengaruhi Status Gizi Balita Relationship of Parenting Pattern and Toddlers’ Nutrititional Status. Jurnal Keperawatan, vol. 6, no. 1, pp. 44–50, 2015.
[3] Yudianti. Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Polewali, 2017.
[4] Sampe, S. A., Toban, R. C., & Madi, M. A. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Pendahuluan, vol. 11, no. 1, pp. 448–455, 2020. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.314,
[5] Hidayah, A., Siswanto, Y., & Pertiwi, K. D. Riwayat Pemberian MP-ASI dan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia,vol. 2, no. 1, pp. 76-83, 2021.
[6] Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Pemberian Makan Bayi Dan Anak, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2020.
[7] Agustina, Hafnisa I. Hubungan Pemberian ASI Ekslusif, Berat Bayi Lahir dan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting diWilayah Kerja Puskesmas Reubee Kabupaten Pidie. Journal of Health care Technology and Medicine, vol. 5, no. 2, 2019.
[8] Zurhayati, Z., & Hidayah, N. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), vol. 6, no. 1, pp. 1–10, , 2022.
https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730
[9] Ahmad, Aripin, Suryana, Fitri, ASI Eksklusif Anemiadan Stunting pada Anak Baduta (6-24bulan) diKecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh besar. Jurnal Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh, vol. 1, no 1, 2020.
[10] R. I. Erfiyani and Nuria, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Kota Surabaya,” Med. Technol. Public Heal. J., vol. 4, no. 1, pp. 91–100, 2020, doi: 10.33086/mtphj.v4i1.702.
[11] M. R. Nirmala Sari and L. Y. Ratnawati, “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep,” Amerta Nutr., vol. 2, no. 2, p. 182, 2018, doi: 10.20473/amnt.v2i2.2018.182-188.
[12] E. Noorhasanah and N. I. Tauhidah, “Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan,” J. Ilmu Keperawatan Anak, vol. 4, no. 1, pp. 37–42, 2021, doi: 10.32584/jika.v4i1.959.
[13] F. D. Bella, N. A. Fajar, and M. Misnaniarti, “Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang,” J. Gizi Indones., vol. 8, no. 1, p. 31, 2020, doi: 10.14710/jgi.8.1.31-39.
[14] L. Fitri, “Hubungan Bblr Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru,” J. Endur., vol. 3, no. 1, p. 131, 2018, doi: 10.22216/jen.v3i1.1767.
[15] A. M. Latifah, L. E. Purwanti, and F. I. Sukamto, “Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 1-5 Tahun,” Heal. Sci. J., vol. 4, no. 1, p. 142, 2020, doi: 10.24269/hsj.v4i1.409.
[16] E. F. Lestari and L. K. Dwihestie, “Asi Eksklusif Berhubungan Dengan Kejadian Stunting,” J. Ilm. Permas, vol. 10, no. 2, pp. 1–8, 2020.
[17] H. M. Nai, I. M. A. Gunawan, and E. Nurwanti, “Praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) bukan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan,” J. Gizi dan Diebetik Indonesia., vol. 2, no. 3, pp. 126–139, 2014, [Online]. Available: https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/view/294
[18] A. D. Rosita, “Hubungan Pemberian MP-ASI dan Tingkat Pendidikan terhadap Kejadian Stunting pada Balita: Literature Review,” J. Penelit. Perawat Prof., vol. 3, no. 2, pp. 407–412, 2021, doi: 10.37287/jppp.v3i2.450.
[19] A. Nuradhiani, “Pemberian ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Kejadian Stunting di Negara Berkembang Exclusive breastfeeding and complementary feeding for stunting in developing countries,” J. Gizi Kerja dan Produkt., vol. 20, no. 1, pp. 23–28, 2020.
[20] S. Nurkomala, N. Nuryanto, and B. Panunggal, “Praktik Pemberian Mpasi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan,” J. Nutr. Coll., vol. 7, no. 2, p. 45, 2018, doi: 10.14710/jnc.v7i2.20822.
[21] Munasir, Zakiudin, and Nia Kurniati, “Bedah ASI” Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2013.
Published
2023-12-29
How to Cite
Sari, W., & Maigoda, T. (2023). The The Relationship between Parenting, Exclusive Breasting and Quality of MP-ASI with Stunting Incidence in Under-Free Children Aged 6-12 Months. JPK : Jurnal Proteksi Kesehatan, 12(2), 201-207. https://doi.org/10.36929/jpk.v12i2.718
Section
Articles
