HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA RAMBAH SAMO ROKAN HULU RIAU
Abstract
Stunting menjadi permasalahan kesehatan karena berhubungan dengan risiko perkembangan otak sub optimal, yang memperlambat perkembangan motorik dan menghambat pertumbuhan mental yang dapat menyebabkan terjadinya kesakitan dan kematian pada anak. Diketahui sebanyak 37,2% anak mengalami stunting di Rokan Hulu Riau. Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting diantaranya panjang badan lahir dan pemberian ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir dan pemberian ASI Eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita 24–59 bulan di Desa Rambah Samo Rokan Hulu Riau 2019. Jenis penelitian ini merupakan crossectional dengan teknik pengambilan sampel Probability Sampling dengan cara pengambilan sampel Proportional Stratified Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita 24-59 bulan yang ada di desa Rambah Samo pada bulan April 2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 117 orang. Instrument yang digunakan kuesioner dan microtoise. Hasil penelitian didapatkan kejadian stunting sebanyak 27,4%. Panjang badan balita saat lahir mayoritas termasuk kategori normal 71,8%. Sebanyak 61,8% balita yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi Square ditemukan pengaruh panjang badan saat lahir (p value=0,000) dan pemberian ASI Eksklusif (p value=0,002) terhadap kejadian stunting. Disarankan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas agar dapat melaksanakan kebijakan baru pemerintah yaitu 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan meningkatkan pengetahuan ibu balita terutama ibu hamil dan bersalin untuk selalu memberikan ASI Eksklusif yang sangat berguna untuk pertumbuhan anak dan mencegah terjadinya stunting.
Downloads
Copyright (c) 2020 JURNAL IBU DAN ANAK
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.